Dinamika Meluapnya Kali Code




Anda suka tantangan? Ambil kano, dan berolahragalah di Kali Code malam ini juga!


Teringat bagian dari lagu jaman TK, “Cobalah tengok, daun dan ranting. Pohon dan kebun basah semua”. Hujan yang menyebabkan kebun itu basah, dan hujan pula yang membuat Kali Code banjir. Hujan deras yang mengguyur sekitar merapi dan Yogyakarta beberapa jam yang lalu membuat lahar dingin mengalir deras di Kali Code, dikhawatirkan kalo hujan terus terjadi maka air akan meluap ke rumah penduduk yang berada di bantaran Kali Code, dan itulah yang membuat Kali Code jadi nampak beda dari biasanya. Tenang dan banyak human interest adalah trademark dari Kali Code, tapi malam ini (12 November 2010) nampak mencekam. Gila! pohon dan batuan segede kebo lewat, syuuurrr….!! Asik banget kayanya kalo numpang diatasnya.

code yang deras dan meluap

penduduk yang mulai cemas, namun tetap tidak panik

Sialnya, si ‘ones’ kamera saya lagi nggak bisa dipake. Alhasil dengan kamera ungu nan unyu pocket yang cantik punya ibu saya, maka terabadikanlah beberapa momen yang bisa kalian lihat.

Sori mungkin gambarnya burem ato annoying buat kalian, tapi yang penting bisa menggambarkan keadaan disekitar.

Keadaan seperti itu menjadikan kawasan wisata dadakan! See?? Hampir semua orang yang lewat berhenti mendadak, memberhentikan dan menepikan sepeda motor mereka ke trotoar.

siap menonton

wisatawan

wisatawan II

Mendingan lah kalo cuma nengok trus pergi, nah yang jadi masalah adalah beberapa dari mereka malah nelfon temen ato saudaranya suruh dateng buat nonton juga! Buseetttt bikin nambah macet aja kan?

Terdapat beberapa jenis orang disini, mulai dari orang yang benar-benar bekerja seperti kelompok PATIANOM yaitu semacam tim yang bertugas disana untuk memantau keadaan air yang mengalir disungai code dan mengatur evakuasi warga seandainya air benar-benar meluap, ada yang sok tau jadi peramal yang menentukan gimana nasib Kali Code selanjutnya, ada juga yang ngobrol gak jelas bercandaan sama temennya, ada yang malah reunian sama temen lama juga ketemu disana, wah parahhh pokoknya.

Yasudah, segini aja cerita kali ini. Thanks banget udah mau baca.


Cerita ini dilaporkan dari Jembatan Juminahan, Pakualaman, Yogyakarta.

Ini dia nih gambar2nya. Cekidot!


kelompok Patianom yang stay di posko mereka (bawah jembatan)

evakuasi? kami ready!

haloo!? cepet sini! code lain dari biasanya!


can you see?

DARU FIRMANJAYA - ANAK ANAK CODE



ANAK ANAK CODE

bermula dari hasrat ingin motret di hari kemerdekaan, pagi itu tanggal 17 Agustus 2010 saya mencoba berkeliaran di seputaran Jogjakarta, berangkat dari rumah saya menuju ke daerah nol kilometer, alun-alun, ngasem, dan sampai rumah lagi.

"aaargh! saya ingin motret human interest!", kataku dalam hati. Tapi apa mau dikata, saya bangun kesiangan dan hanya mendapati Jogjakarta bagaikan kota mati di tanggal merah, sangaaaat sepi di pusat keramaian kota.

Akhirnya saya kembali pulang kerumah dan menyalakan komputer online lalu berselancar di situs jejaring sosial, sampai pada akhirnya gayung bersambut! teman saya Edo Alexander mengajak saya untuk motret hari itu juga. Okey


, deal! janjian 10 menit lagi sampai di McDonald Sudirman, dan tidak lama kemudian teman saya Ayik menyusul.

Kami sepakat motret di sekitar kampung code, yeaah kami masuk perkampungan menuruni tangga yang sangat terjal, sampai pada akhirnya saya bertemu dengan Pak Heru salah satu warga kampung code, dia adalah seorang yang secara tampilan sangaaaat preman! tatto ada dimana-mana. sempat gemetaran juga melakukan pendekatan dengannya, namun setelah ngobrol "ngalor ngidul" ternyata dia orangnya asik juga

.
hmm.. kok mirip sama gambar yang ada di depannya ya?


yuuhuu, banyak anak kecil! ekspresi mereka yang lucu dan polah mereka yang menggemaskan membuat saya ingin mengekspos mereka lebih jauh. saya ingin mengabadikan ekspresi mereka.
wajah-wajah lugu ketika tertawa dan sedih mungkin takut dengan orang asing membuat saya semakin senang.

Seperti Majalah Bobo yang pernah berkata "Tempat Bermain dan Belajar", disana juga ada wadah seperti itu di balai serba guna. Dimana disana setiap siang digunakan untuk bermain, entah itu bermain bola maupun hanya sekedar bercanda, dan ketika malam hari tiba anak-anak itu belajar bersama kakak-kakak dari Santikara.



ini dia hasil jepretan saya ketika motret di kampung code.
lihat ekspresinya! yeaaah sangat lucuu :D










wokeeey!! sampe sini dulu aja cerita tentang anak2 code..
next aku bakal kasih kalian cerita tentang teman dunia mayaku..
yeaah, sangat misterius..

see you!